Jadi begini logikanya, nikahkan sebuah ceret dengan salamander tidak berotak. Apa yang akan kau hasilkan? Persilangan antara ceret dengan salamander, tepat. Bisa lebih spesifik lagi menjadi ceret yang terbakar. Yang benar saja. Kalau sampai ada orang yang bisa menyilangkan salamander dengan ceret akan ia makan dasi seragamnya. Tidak mungkin? Tepat. Karena itu, apa kira-kira alasan ada orang yang memilih nama Kettleburn sebagai nama keluarga—nama yang kiranya akan bertahan beratus-ratus generasi kalau sanggup bertahan? Ia sudah memikirkan banyak hipotesa mengenai hal itu.
Satu, orang yang menciptakan nama itu tidak punya sense nama yang baik. Dua, orang yang menciptakan nama itu tanpa tahu artinya. Tiga, yang menciptakannya adalah troll yang juga berarti menggabungkan dua hipotesa sebelumnya. Empat, orang yang menciptakannya punya obesesi terhadap ceret. Lima, orang yang menciptakannya tahu nama itu jelek tapi tetap memakainya karena miskin ide. Enam, orang yang menciptakannya sebenarnya hanya bercanda tapi ternyata dianggap serius dan akhirnya dipanggil dengan nama itu. Tujuh, orang yang menciptakannya memang memiliki wajah seperti ceret gosong. Delapan, nama itu memang diciptakan untuk dihina agar anak-anak yang dendam pada orang bernama itu bisa mengumpat-ngumpat dalam hati dan memikirkan kenapa nama orang itu aneh. Nate paling menyukai teorinya yang ke tujuh. Wajah seperti ceret gosong. Meskipun ia belum pernah masuk ke dalam dapur dan melihat ceret gosong—ada peri rumah yang berani menggosongkan barang pasti akan langsung dipecat bahkan sebelum mahluk kerdil itu bisa membelakan matanya dan berkata, ’But, Master...’ dengan suara melengkingnya.
Jadi seperti yang pasti sudah kebanyakan orang tahu—kalau bukan seluruh mahluk di Hogwarts tahu baik manusia, hantu, maupun lukisan-lukisan tukang gosip di menara—Nate terkena detensi lagi. Tebak alasannya, karena memantrai Pixies. Kejutan. Takdir—siapa yang harus ia salahkan kali ini? Tentu saja si ceret yang seenaknya memberinya detensi seolah ia anak kelas satu yang perlu didisiplinkan. Seolah mengurangi poinnya saja tidak cukup. Kesal, nih, kesal. Dan tebak apa yang lebih mengerikan lagi, ia mendapat detensi bersama-sama dengan Pixies dan... target mantra sepanjang masa, bebek peking. Bisakah hidupnya lebih sempurna daripada ini? Bayangkan, bermain bersama mahluk biru bertelinga runcing yang mendengung seperti lalat dan mendengarkan kicau unggas centil sok jago. Sempurna. Sungguh malam minggu yang ia nantikan seumur hidupnya.
November kelabu.
Maaf, Alison dan Katherine, janji kita terpaksa ditunda lain kali. Ia ada janji lain untuk berkencan dengan Acromantula dan Centaur malam ini. Jikalau ia masih hidup untuk menyongsong hari esok, tolong sambut ia dengan secangkir Javachips dan cheesecake. Kalau ternyata ia tidak kembali, tolong seseorang urus Fenrir dan Aryzki. Mereka akan kesepian tanpa majikan mereka. Berikan makanan yang sehat untuk burung, jangan sampai mereka sakit.
Nate mengerling ke kiri dan ke kanan. Tubuhnya gemetar meskipun sudah dibalut dengan jaket hitam dengan lambang dua buah ’C’ di bagian saku. Oh, hebat. Masih ada Dawghew dan Ravn. Ia bisa hidup malam ini. Meskipun ironis sekali, pangeran Harvarth ini bukannya menghabiskan waktunya dengan berkencan di salah satu kelas kosong—justru terjebak di pinggiran hutan terlarang dengan mahluk-mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Acromantula, centaur, manusia serigala, vampir, benar-benar mahluk yang berada paling bawah di dalam list mahluk yang ingin diajaknya menghabiskan malam minggu. Malahan, satu-satunya mahluk bukan manusia yang memenuhi syaratnya hanyalah Veela. Sayang habitatnya bukan di Inggris. Ia akan dengan senang hati mendapat detensi demi menghabiskan malam bersama mahluk dengan kecantikan yang luar biasa itu.
But—seriously.
Kalau ia mati malam ini, tolong sampaikan selamat malam pada sang putri.
Berlebihan, tapi ia tidak akan mengambil resiko.
Satu, orang yang menciptakan nama itu tidak punya sense nama yang baik. Dua, orang yang menciptakan nama itu tanpa tahu artinya. Tiga, yang menciptakannya adalah troll yang juga berarti menggabungkan dua hipotesa sebelumnya. Empat, orang yang menciptakannya punya obesesi terhadap ceret. Lima, orang yang menciptakannya tahu nama itu jelek tapi tetap memakainya karena miskin ide. Enam, orang yang menciptakannya sebenarnya hanya bercanda tapi ternyata dianggap serius dan akhirnya dipanggil dengan nama itu. Tujuh, orang yang menciptakannya memang memiliki wajah seperti ceret gosong. Delapan, nama itu memang diciptakan untuk dihina agar anak-anak yang dendam pada orang bernama itu bisa mengumpat-ngumpat dalam hati dan memikirkan kenapa nama orang itu aneh. Nate paling menyukai teorinya yang ke tujuh. Wajah seperti ceret gosong. Meskipun ia belum pernah masuk ke dalam dapur dan melihat ceret gosong—ada peri rumah yang berani menggosongkan barang pasti akan langsung dipecat bahkan sebelum mahluk kerdil itu bisa membelakan matanya dan berkata, ’But, Master...’ dengan suara melengkingnya.
Jadi seperti yang pasti sudah kebanyakan orang tahu—kalau bukan seluruh mahluk di Hogwarts tahu baik manusia, hantu, maupun lukisan-lukisan tukang gosip di menara—Nate terkena detensi lagi. Tebak alasannya, karena memantrai Pixies. Kejutan. Takdir—siapa yang harus ia salahkan kali ini? Tentu saja si ceret yang seenaknya memberinya detensi seolah ia anak kelas satu yang perlu didisiplinkan. Seolah mengurangi poinnya saja tidak cukup. Kesal, nih, kesal. Dan tebak apa yang lebih mengerikan lagi, ia mendapat detensi bersama-sama dengan Pixies dan... target mantra sepanjang masa, bebek peking. Bisakah hidupnya lebih sempurna daripada ini? Bayangkan, bermain bersama mahluk biru bertelinga runcing yang mendengung seperti lalat dan mendengarkan kicau unggas centil sok jago. Sempurna. Sungguh malam minggu yang ia nantikan seumur hidupnya.
November kelabu.
Maaf, Alison dan Katherine, janji kita terpaksa ditunda lain kali. Ia ada janji lain untuk berkencan dengan Acromantula dan Centaur malam ini. Jikalau ia masih hidup untuk menyongsong hari esok, tolong sambut ia dengan secangkir Javachips dan cheesecake. Kalau ternyata ia tidak kembali, tolong seseorang urus Fenrir dan Aryzki. Mereka akan kesepian tanpa majikan mereka. Berikan makanan yang sehat untuk burung, jangan sampai mereka sakit.
Nate mengerling ke kiri dan ke kanan. Tubuhnya gemetar meskipun sudah dibalut dengan jaket hitam dengan lambang dua buah ’C’ di bagian saku. Oh, hebat. Masih ada Dawghew dan Ravn. Ia bisa hidup malam ini. Meskipun ironis sekali, pangeran Harvarth ini bukannya menghabiskan waktunya dengan berkencan di salah satu kelas kosong—justru terjebak di pinggiran hutan terlarang dengan mahluk-mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Acromantula, centaur, manusia serigala, vampir, benar-benar mahluk yang berada paling bawah di dalam list mahluk yang ingin diajaknya menghabiskan malam minggu. Malahan, satu-satunya mahluk bukan manusia yang memenuhi syaratnya hanyalah Veela. Sayang habitatnya bukan di Inggris. Ia akan dengan senang hati mendapat detensi demi menghabiskan malam bersama mahluk dengan kecantikan yang luar biasa itu.
But—seriously.
Kalau ia mati malam ini, tolong sampaikan selamat malam pada sang putri.
Berlebihan, tapi ia tidak akan mengambil resiko.