Frilla
Nama: Nathan Kehl Harvarth
Asrama: Slytherin
Tahun ajaran: 1978-1979

ALASAN MENGAPA AKU MENGACAU


Alasan mengapa aku mengacau di pesta Hufflepuff adalah karena aku mau. Aku mau jadi aku melakukannya. Simpel saja. Tapi kalau hanya ini, esainya belum mencapai 10 inchi, jadi akan aku pikirkan alasan lain. Alasan lainnya adalah karena warna asrama itu kuning. Kuning, demi Salazar. Maksudku, siapa sih, orang yang memakai warna kuning? Memangnya mereka pisang apa, mau saja dengan warna kuning-kuning norak begitu. Warna mencolok yang bikin mata katarak itu, apa tidak bisa warna asrama itu diganti dengan yang lebih kalem? Meskipun warna merah juga cukup mencolok, tapi paling tidak—tidak membuat sakit mata.

Alasan lain lagi, karena mengacau terdengar menarik. Anggap saja sebagai pembalasan karena Mbah Suprapto tidak mau mengajarkan mantra HumbadaHumbada padaku, jadi kupikir akan menyenangkan kalau aku sendiri saja yang membuat bunyi-bunyian aneh yang DhuarDhuar begitu—yang meskipun jauh dari Humbada, tapi paling tidak feel-nya masih ada. Aku juga ingin mencoba kostum ranger yang keren itu, apalagi aku mendapat warna merah (meskipun itu warna Gryffindor) yang notabene-nya selalu menjadi pemimpin dalam super sentai. Aku jadi merasa seperti Gorou Sakurai atau lebih dikenal sebagai Spade Ace dalam ranger formnya. Tahu tidak kalau serial J.A.K.Q. sudah hampir tamat? Semoga ada seri baru yang lebih seru sebagai penggantinya. Teknologi muggle memang terkadang cukup berguna.

Belum 10 inci, ya? Ah, alasan yang terakhir mungkin supaya kelihatan keren. Naik sapu, mengenakan kostum, lalu mengatakan hal-hal yang terdengar keren. Ha, seperti antagonis dalam film bukan? Biasanya peran antagonis itu lebih keren daripada peran baik, pengecualian dalam film super sentai. Aku jauh lebih keren daripada monster-monster itu. Ah, lagipula yang lain juga tampak antusias dengan kegiatan kali ini, apa masalahnya, sih? Bukankah bagus kalau asrama kita semakin kompak?
0 Responses